Hustle Day
Investasi saham kerap dianggap sebagai ladang penghasil uang yang menggiurkan. Namun, tak semua orang bisa bertahan dan sukses di medan ini. Ada yang terjun langsung tanpa ilmu dan akhirnya menyerah, ada pula yang belajar dari pengalaman dan terus berkembang hingga menjadi legenda. Dalam blog post kali ini, kita akan melihat bagaimana investor-investor terkemuka dunia dan Indonesia meraih kesuksesan mereka. Siapkan secangkir kopi Anda, dan mari kita mulai perjalanan inspiratif ini.
Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway, dikenal sebagai ‘Oracle of Omaha’. Ia memulai investasi sahamnya dengan hanya $114 pada usia 11 tahun. Kini, kekayaan bersihnya di atas $100 miliar, menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia. Salah satu prinsip investasinya adalah “Belilah saham seperti Anda membeli rumah. Pahami dan sukai sehingga Anda siap memegangnya jika pasar tutup selama 10 tahun.”
Rekan Buffett, Charlie Munger, memiliki pendekatan yang mirip tetapi unik. Ia percaya pada ‘model mental’ – penggunaan disiplin dari berbagai bidang pengetahuan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Munger mengatakan, “Saya tidak pernah berhenti belajar. Semakin banyak Anda belajar, semakin banyak yang bisa Anda kembangkan.”
Charlie Munger, Wakil Chairman Berkshire Hathaway dan rekan bisnis Warren Buffett, dikenal dengan pendekatannya yang unik dan mendalam dalam berinvestasi. Munger menggunakan konsep yang disebut “mental model” yang merupakan alat berpikir yang membantunya mengambil keputusan yang lebih baik dalam investasi serta aspek lain dalam hidupnya. Berikut ini adalah beberapa prinsip mental model yang sering dikaitkan dengan Charlie Munger:
Dengan menggunakan mental model ini, Charlie Munger telah mengembangkan pendekatan berpikir yang menjadikannya salah satu investor paling sukses dan dihormati di dunia. Pendekatannya menekankan pentingnya pemahaman yang luas, disiplin, kesabaran, dan pembelajaran berkelanjutan dalam mencapai keberhasilan investasi jangka panjang.
Jim Simons, pendiri Renaissance Technologies, mengambil pendekatan yang berbeda. Ia menggunakan model matematika dan algoritma untuk mengidentifikasi peluang di pasar saham. Strategi ‘quantitative’ ini telah membawa Renaissance Technologies menjadi salah satu hedge fund paling sukses di dunia dengan return tahunan rata-rata di atas 30%.
Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, menekankan pentingnya ‘prinsip-prinsip’ dalam investasi. Ia menulis buku “Principles” yang menjelaskan bagaimana membuat keputusan berdasarkan kenyataan dan logika obyektif. Dalio mengadvokasi ‘diversifikasi’ dalam portofolio untuk mengurangi risiko.
Di Indonesia, kita memiliki Lo Kheng Hong, yang dijuluki sebagai ‘Warren Buffett’-nya Indonesia. Dengan bermodalkan Rp 200 juta pada tahun 1989, ia berhasil mengembangkan investasinya hingga Rp 3 triliun lebih. Salah satu kiat suksesnya adalah “beli saham yang tidak populer, yang harganya turun karena isu sementara, namun memiliki fundamental yang baik.”
Kisah Sukses Lain dari Tanah Air
Seorang investor saham Indonesia lainnya yang bisa menjadi inspirasi adalah Jerry Ng. Mantan CEO Bank BTPN ini berhasil mengubah bank yang dulunya berada di ambang kebangkrutan menjadi salah satu bank yang paling menguntungkan di Indonesia. Jerry Ng mengandalkan analisis mendalam dan strategi jangka panjang dalam berinvestasi.
Menurut data IDX, jumlah investor saham di Indonesia terus bertambah. Pada tahun 2023, jumlah investor saham di Indonesia meningkat sebesar 20% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang Indonesia yang mulai menyadari pentingnya investasi untuk masa depan.
Salah satu hal yang ditekankan oleh semua investor sukses adalah pentingnya edukasi dan pembelajaran yang terus-menerus. Lo Kheng Hong sendiri mengaku belajar dari buku-buku Warren Buffett dan Philip Fisher. Di era digital ini, sumber belajar bisa didapat dari berbagai media, termasuk webinar, podcast, dan artikel online.
Bagi Anda yang baru memulai, inilah beberapa tips yang bisa Anda ikuti:
Pasar modal Indonesia masih tergolong muda dibandingkan dengan Amerika Serikat atau negara-negara di Eropa. Namun, pertumbuhannya yang pesat menunjukkan potensi yang besar. Berinvestasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) membutuhkan pemahaman terhadap kondisi ekonomi lokal dan global, serta kemampuan untuk menganalisa laporan keuangan perusahaan.
Investor saham sukses seringkali sangat teliti dalam mempelajari fundamental perusahaan. Ini termasuk memeriksa laporan keuangan, mengikuti perkembangan terbaru perusahaan, dan memahami industri tempat perusahaan beroperasi. Lo Kheng Hong seringkali menekankan pentingnya membeli saham perusahaan dengan harga di bawah nilai bukunya (price to book value ratio).
Psikologi berperan besar dalam investasi saham. Tak sedikit investor yang terjebak dengan ‘fear of missing out’ (FOMO) atau ‘panic sell’ saat pasar saham tidak stabil. Belajar mengendalikan emosi dan membuat keputusan berdasarkan logika dan data adalah kunci kesuksesan investor saham.
Kisah sukses investor saham seperti Warren Buffett, Charlie Munger, Jim Simons, Ray Dalio, Lo Kheng Hong, dan Jerry Ng menunjukkan bahwa kesuksesan tidak dicapai dalam semalam. Dibutuhkan dedikasi, pendidikan yang terus-menerus, dan kedisiplinan dalam strategi investasi. Di Indonesia, peluang investasi saham masih terbuka lebar dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Dengan menerapkan prinsip dasar investasi, memahami pasar dan perusahaan tempat Anda berinvestasi, serta dengan membangun psikologi investasi yang kuat, siapa pun bisa berjalan di jalan yang sama menuju kesuksesan investasi. Mulailah langkah Anda dengan bijak dan ingatlah bahwa di balik setiap kesuksesan, ada cerita perjuangan dan pembelajaran yang tidak terlihat. Semoga perjalanan Anda di dunia investasi saham penuh dengan keberhasilan dan pembelajaran yang berharga. Selamat berinvestasi!
Subscribe for our newsletter for more update
[…] kapitalisasi pasar antara $300 juta hingga $2 miliar. Saham jenis ini seringkali terlewat oleh investor besar karena dianggap kurang likuid dan berisiko tinggi. Namun, di sinilah letak […]
[…] kinerja perusahaan dengan kompetitornya. Ini akan memberimu konteks industri yang lebih luas. Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, selalu menekankan pentingnya “berpikir […]
[…] merupakan pengalaman pribadi saya sendiri memindahkan portfolio saham-saham saya dari platform Mirae Asset ke Stockbit baru-baru ini. Ini bukan pengalaman pertama saya […]